
Demokrasi di Muhammadiyah, Suara Terbanyak Belum Tentu Jadi Ketua
Miosi—Demokrasi di Muhammadiyah lebih mengutamakan mufakat daripada sekadar suara terbanyak, hal tersebut disampaikan M Alfarisi Nuryahya Ketua Umum PD IPM Sidoarjo 2023-2025, saat kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi), tema Suara Demokrasi, Rabu, (25/9/2024).
Alfarisi mengenalkan prosedur pemilihan pimpinan Muhammadiyah, “Berdasarkan pasal 16 AD/ART Muhammadiyah, hasil tanwir Muhammadiyah Bengkulu Tahun 2019, yang berisi syarat pimpinan, yakni sudah memiliki kartu anggota, minimal lima tahun lamanya, pernah menjadi pengurus Muhammadiyah, tidak boleh rangkap jabatan agar tidak bingung tugas pokok dan fungsinya,” terangnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan sistem pemilihan di Muhammadiyah menggunakan sistem pemilihan formatur. Kalau di Pimpinan Ranting IPM Miosi, untuk memilih ketua IPM teman-teman nanti seluruh warga sekolah untuk memilih formatur, “Jumlah formatur bisa menyesuaikan jumlah kebutuhan bidangnya, biasanya di Muhammadiyah 13, kalau IPM biasanya 9, kenapa formatur harus ganjil, untuk menentukan suara kunci, di rapat formatur baru bisa menentukan ketua, sekretaris,” ujarnya.
Dia menambahkan yang diutamakan dalam demokrasi Muhammadiyah yaitu proses diskusi, tidak sekadar dilihat dari jumlah suara terbanyak, meskipun biasanya formatur yang mendapat suara terbanyak dalam pemilihan awal akan ditanya bersedia menjadi ketua umum. Selain itu di Muhammadiyah tidak ada wakil agar tidak tumpang tindih kepemimpinan, tidak ada perbedaan visi misi, yang ada ketua bidang untuk membantu ketua umum.
Siswa antusias bertanya, Haura Haura Hafidzha Resendria kelas 9C bertanya jika hasil rapat formatur ada anggota yang tidak setuju dengan ketua terpilih, apakah diperkenankan, serta pertanyaan-pertanyaan lain yang kritis.
Alfarisi memberikan respon terkait pertanyaan Haura, “Kalau kita berorganisasi yaitu menerima hasil rapat formatur, tetapi dalam berjalannya roda organisasi harus tetap diingatkan agar tidak keluar dari roda organisasi, jika tidak berubah bisa dilaksakan muswarah luar biasa,” terangnya.
Ahmad selaku fasilitator P5 menjelaskan tujuan agar anak-anak memahami perbedaan demokrasi negara dengan demokrasi dalam Muhammadiyah, di dalam demokrasi Muhammadiyah lebih mengutammakan musyawarah internal formatur yang terpilih, tidak sekadar mempertimbangkan suara terbanyak.
Penulis: Mahyuddin Syaifulloh
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Bawaslu Miosi Edukasi Tata Tertib Pemilu
Suasana Kamis (11/9/2025) siang terasa berbeda di SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) Jawa Timur. Beberapa siswa kelas IX yang tergabung dalam tim Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawasl
Guru dan Karyawan SMP Miosi Ikuti Pelatihan Service Excellence
Suasana hangat dan semangat menyelimuti guru dan karyawan SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) dalam pelatihan yang dipandu langsung oleh Aan Karuniawan Prasetia, S.Pd., MBA. Topik pela
SMP Miosi Merayakan Kemerdekaan dengan Lomba Misteri Balon
Semarak Agustusan di SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) tahun ini berbeda dari biasanya. Sebuah perlombaan bertajuk “Misteri Balon” memeriahkan peringatan kemerdekaan di h
Buku “Miosi dalam Berita” Jadi Kado Milad Ke-8 SMP Miosi
Buku “Miosi dalam Berita” menjadi kado milad ke-8 SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) yang istimewa. Saya sebagai penulis mempersembahkan buku ini kepada Kepala Miosi, Moch
Native Speaker Ini Ajak Siswa SMP Miosi Belajar Bahasa dan Budaya Kanada
SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) menggelar kegiatan bernama “Sharing with Native.” Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan terkait budaya barat dan pelafalan bahas
Kurikulum Antre di SMP Miosi: Pelajaran Hidup bagi Gen Z dan Alpha
ika ada yang bisa menguji kesabaran Generasi (Gen) Z dan Gen Alpha, bukanlah koneksi internet yang lemot, tapi antre untuk makan dan mandi.Di SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo , atau lebih d
Gemilang di Panggung Talent Show Miosi: Tari Nusantara hingga Band Memukau Penonton
Tari Nusantara hingga band meramaikan Talent Show SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) yang bertema “Muda Berani, Produktif dalam Karya” di aula Miosi, Sabtu (11/1
Praktik Pemuaian, Siswa Kelas VII Miosi Gunakan Alat Musschenbroek
Miosi—Praktik pemuaian pada zat padat, Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) menggunakan alat Musschenbroek, Jumat (8/11/24). Guru IPA Miosi Mahyuddin Syaifulloh
Siswa Miosi Buat Produk Bioteknologi, dari Tempe hingga Telur Asin
Miosi—Siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) membuat produk bioteknologi konvensional dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Kelas IX A melakukan pada Sela
18 Siswa Miosi Ikuti Tasmi’, Syarat Ikuti Munaqosyah dan Imtihan
Miosi—18 Siswa SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) mengikuti kegiatan tasmi’ Juz 1, 3, 29, dan 30 selama tiga hari, di perpustakaan Miosi, Jumat (25/10/24), Kamis (31/10/24