
Wawan Klantink Ajak Siswa SMP Miosi Berkarya dan Berani Bermimpi: Jangan Takut Gagal
Wawan Klantink hadir di SMP Miosi bukan hanya sebagai wali murid, tapi juga sebagai inspirator. Ia membagikan kisah jatuh bangun karier musiknya dan pentingnya konsistensi.
Suasana aula SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo alais SMP Miosi, Selasa (10/6/25) pagi terasa berbeda. Antusiasme siswa-siswi memenuhi ruangan dalam kegiatan Parent Teaching yang digelar rutin oleh sekolah.
Kali ini, mereka kedatangan tamu istimewa: Wawan Klantink, musisi nasional yang dikenal sebagai juara pertama ajang Indonesia Mencari Bakat (IMB) tahun 2010.
Baca juga: Kepala SMP Miosi Ajak Siswa Renungkan Pentingnya Salat
Tak banyak yang tahu, Wawan—yang memiliki nama asli Agus Devi Indrawan—adalah wali dari Zio Dama Friuli Septiawan, siswa kelas 7A. Ia hadir bukan sekadar sebagai orang tua murid, tetapi juga sebagai sosok inspiratif yang membawa kisah perjuangan dari jalanan Surabaya ke panggung nasional.
Tanpa sambutan formal, Wawan langsung membuka sesi dengan perkenalan singkat. Ia mengisahkan masa-masa awal meniti karier sebagai musisi jalanan, bergabung dengan Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ), hingga akhirnya membentuk grup musik Klantink bersama rekan-rekannya pada tahun 2005. Puncaknya adalah ketika mereka meraih juara di IMB tahun 2010—pencapaian yang mengubah hidup mereka.
“Saya dan teman-teman tidak pernah menyangka bisa menang. Kami hanya ingin menunjukkan karya kami,” ujar Wawan.
Namun, jalan menuju kemenangan itu tidak mulus. Wawan mengaku pernah hampir menyerah karena merasa tidak percaya diri.
“Saya hampir mundur, tapi ditahan pihak TV karena sudah banyak sponsor yang masuk. Teman-teman juga menyemangati. Dari situ saya belajar pentingnya kekompakan dan jangan menyerah.”

Kepada para siswa, Wawan menekankan pentingnya konsistensi dalam berkarya. Menurutnya, keberhasilan tidak datang tiba-tiba, tetapi melalui proses panjang, latihan yang terus-menerus, dan kemampuan beradaptasi.
“Kalau mau berhasil, harus terus belajar, terus latihan, dan beradaptasi dengan zaman. Sekarang, media sosial bisa jadi alat penting untuk berkarya dan dikenal,” ucapnya sambil mencontohkan bagaimana ia terus berinovasi agar tetap relevan.
Dalam sesi tanya jawab, Maharani, salah satu siswa, mengajukan pertanyaan menarik seputar dunia musik: “Bagaimana caranya agar musik yang kita buat tetap bisa dinikmati oleh generasi sekarang?”
Menanggapi hal itu, Wawan menekankan pentingnya inovasi yang relevan.
“Kuncinya adalah mengikuti tren dan memanfaatkan media sosial sebagai wadah promosi serta komunikasi dengan audiens. Sekarang zamannya digital. Kalau kita tidak aktif di media sosial, orang bisa cepat lupa. Tapi kalau kita konsisten berbagi karya, walau sederhana, itu akan membangun ikatan dengan pendengar,” jelasnya.
Sementara itu, Dimas bertanya tentang cara membangun kepercayaan diri saat tampil di depan umum. Wawan pun membagikan tips sederhana namun ampuh:
“Coba latihan di depan cermin. Lakukan berulang kali sampai terbiasa. Percaya diri itu bukan bawaan lahir, tapi hasil dari kebiasaan dan latihan terus-menerus.”
Menutup sesi, Wawan berbagi pandangan sebagai orang tua. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak memaksakan anaknya untuk mengikuti jejak sebagai musisi.
“Saya membebaskan Zio untuk bermimpi dan memilih jalan hidupnya sendiri. Tidak harus jadi seperti saya. Yang penting, berani bermimpi dan mau berusaha.”
Kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi para siswa. Mereka tak hanya bertemu idola, tetapi juga belajar bahwa kesuksesan bukan milik mereka yang serba ada, melainkan milik siapa saja yang gigih, konsisten, dan tidak takut gagal.
Jurnalis Arzeti Zalza Bilbina Penyunting Mohammad Nurfatoni
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Bawaslu Miosi Edukasi Tata Tertib Pemilu
Suasana Kamis (11/9/2025) siang terasa berbeda di SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) Jawa Timur. Beberapa siswa kelas IX yang tergabung dalam tim Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawasl
Guru dan Karyawan SMP Miosi Ikuti Pelatihan Service Excellence
Suasana hangat dan semangat menyelimuti guru dan karyawan SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) dalam pelatihan yang dipandu langsung oleh Aan Karuniawan Prasetia, S.Pd., MBA. Topik pela
SMP Miosi Merayakan Kemerdekaan dengan Lomba Misteri Balon
Semarak Agustusan di SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) tahun ini berbeda dari biasanya. Sebuah perlombaan bertajuk “Misteri Balon” memeriahkan peringatan kemerdekaan di h
Buku “Miosi dalam Berita” Jadi Kado Milad Ke-8 SMP Miosi
Buku “Miosi dalam Berita” menjadi kado milad ke-8 SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) yang istimewa. Saya sebagai penulis mempersembahkan buku ini kepada Kepala Miosi, Moch
SMP Miosi Merayakan Kemerdekaan dengan Lomba Misteri Balon
Semarak Agustusan di SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) tahun ini berbeda dari biasanya. Sebuah perlombaan bertajuk “Misteri Balon” memeriahkan peringatan kemerdekaan di h
Native Speaker Ini Ajak Siswa SMP Miosi Belajar Bahasa dan Budaya Kanada
SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) menggelar kegiatan bernama “Sharing with Native.” Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan terkait budaya barat dan pelafalan bahas
Baitul Arqam SMP Miosi Tanamkan Akidah dan Akhlak
Baitul Arqam menjadi bagian semarak Ramadan Kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi). Mereka mengikuti kegiatan ini selama dua hari, Senin dan Selasa (10-11/3/2025). Pada kesempa
Kurikulum Antre di SMP Miosi: Pelajaran Hidup bagi Gen Z dan Alpha
ika ada yang bisa menguji kesabaran Generasi (Gen) Z dan Gen Alpha, bukanlah koneksi internet yang lemot, tapi antre untuk makan dan mandi.Di SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo , atau lebih d
Gemilang di Panggung Talent Show Miosi: Tari Nusantara hingga Band Memukau Penonton
Tari Nusantara hingga band meramaikan Talent Show SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi) yang bertema “Muda Berani, Produktif dalam Karya” di aula Miosi, Sabtu (11/1
Tantangan Lomba Melipat Baju di Classmeeting SMP Miosi
Meja panjang berjajar. Di atasnya ada tumpukan baju yang berantakan. Tiap siswa berdiri di depan meja tersebut. Mereka berlomba melipat satu per satu baju. Di classmeeting SMP Muhammad